Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Selamat pagi dan selamat malam pengunjung blog Dunia
Informatika Kali ini saya akan membahas pengertian dari flashing itu apa? Gunanaya Flashing untuk apa? Firmware
itu apa? dan gunanya firmware itu apa? dan satu lagi Root itu apa? dan
gunanya root itu apa untuk android? apa perlu di root? demikian lah yang
mungkin ada sebagian dari juragan dengan banyak pertanyaan tapi masih
gak tau apa arti atau pengertian dari banyak pertanyaan yang sering
muncul di benak juragan, maka dari itu saya akan share pengertian dan
kegunaannya.
Apalagi untuk pengguna android itu wajib tahu dan tentunya bisa melakukannya, bukan hanya tahu saja. silahkan disimak.
Root/rooting itu apa?
Rooting itu merupakan proses
buat mengembalikan hak administratif terhadap HH yang kita gunakan
(walaupun sebenarnya Android itu opensource, tapi nyatanya kita masih
dibatasi buat mengakses system HH kita), dengan kata lain, dengan
me-root HH, kita bisa bebas dalam mengedit atau menambah file kedalam HH
kita.
Memang HH harus di root ya?
Root bukan
merupakan suatu keharusan. kalo beli HP cuma buat SMS, telpon,
internetan, dan ngga mau berhubungan dengan masalah system, mending ngga
usah di root.
Kenapa harus di root gan?
Tujuan
utama "rooting" adalah untuk mendapatkan kekebasan dan kontrol penuh
terhadap Android devices yang kita gunakan. Kalau kita sudah berhasil
melakukan "rooting" maka kita bisa melakukan apa saja termasuk kegiatan
"tweaking" untuk meningkatkan perfomance dan kinerja Android devices
kita.
Apa keuntungan lain dari proses Rooting?
Yang jelas
dengan meroot device kita, kita bisa meningkatkan performance device.
artinya, kita bisa memindahkan dan mengatur cache memory, melakukan over
clocking, memindahkan aplikasi ke external memory yang tujuannya
meningkatkan kinerja device kita.
- Merubah 'core' application.
Kalau udah "nge-root" kita bisa mengganti atau bahkan menghapus
aplikasi-aplikasi "core" bawaan si Android, termasuk kebebasan untuk
menambahkan dan memodifikasi tema baru,
- Mengedit aplikasi inti yang sudah terinstall.
Tidak itu saja, kita pun dapat melakukan backup dan recovery boot
images, juga melakukan penambahan (instalasi) aplikasi berbasis Linux
binary.
- Bisa menambah Aplikasi sesuka hati. Banyak
sekali aplikasi untuk Android yang beredar membutuhkan akses "root" pada
waktu diinstall. Jadi aplikasi-aplikasi tersebut bisa diinstall jika
Android devices sudah ter "rooted". Ambil contoh misalnya aplikasi :
link2sd, SSHdroid, Callblocker, rootSystemTools dan masih banyak lagi.
Terus cara melakukan rooting?
Prosedur
yang digunakan untuk melakukan rooting sangat bervariasi tergantung
dari devices Android yang dipergunakan. Sekalipun bervariasi tapi pada
umumnya bahwa antara devices yang 1 dengan devices yang lain tidak
terlalu berbeda cara melakukan rootingnya.
Katanya root bisa menghilangkan garansi?
Adalah
benar. Root itu diibaratkan seperti “segel garansi”. Analoginya seperti
ini, apabila agan membeli komputer buatan pabrik (bukan komputer
rakitan), biasanya akan dilengkapi dengan segel atau stiker garansi.
Segel ini biasanya akan rusak bila kita membuka casing computer.
Sama
halnya dengan root Android. jika HP agan mengalami kerusakan, misalnya
speaker tidak berbunyi dan dibawa ke Service Center dengan kondisi
ter-root, maka ada kemungkinan klaim garansi akan ditolak dan dikatakan
bahwa ponsel rusak akibat proses root, padahal sebenarnya tidak.
Tapi
sebenarnya ngga usah galau dan bimbang, berbeda dengan segel garansi,
proses root dapat dibalikkan atau ponsel dikembalikan ke kondisi awal.
Proses ini dinamakan Unroot.
Firmware itu apa gan?
Seperti
halnya analogi upgrade Windows Vista ke Windows 7 karena (pasti) lebih
bagus, stable, dan kenceng Windows 7 daripada Windows Vista. Nah seperti
itu pula upgrade firmware android kita.
Upgrade firmware ada dua
macam. Ada upgrade firmware yang official sama yang ngga official. Nah
yang official tentu saja maksudnya upgrade sesuai dengan rilis vendor hp
nya. Misal agan pakai Galcore, kemudian upgrade firmware menggunakan
Samsung KIES, berarti agan upgrade menggunakan firmware official dari
Samsung.
Berbeda halnya jika agan upgrade menggunakan custom ROM
yang didapat di internet (misalnya firmware custom dari XDA-Developers).
Firmware custom seperti itu ada kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihannya
adalah jika paket-paket yang ditawarkan sama sang pembuat custom
firmware tersebut cocok dengan kita, kekurangannya kalau gak cocok.
Biasanya custom firmware seperti itu ketika di test lebih oke
performance nya daripada firmware yang official. Karena sang pembuat
firmware ini suka melakukan tweaking yang ekstrim.
Tinggal
masalah selera aja mau yang adem ayem, pakailah rom official atau yang
suka bereksperimen, silakan lirik custom firmware ( DWYOR tentunya ).
Flashing itu apa?
Flashing
dalam dunia handphone bagaikan instal ulang pada komputer atau laptop.
Dalam handphone terdapat Hardware, dan tentunya hardware itu dapat
bekerja jika dilengkapi dengan software.
Nah, proses mengganti ulang software handphone inilah yang disebut dengan proses flashing.
Memang perlu flashing firmware?
Biasanya
update terbaru yang bocor dan tersedia sebelum update resmi sehingga
kita harus flash secara manual menggunakan perangkat lunak pc.
CWM itu apa?
Secara
singkat, CWM itu adalah recovery mode yg sudah di kustomisasi
sedemikian rupa dengan berbagai fungsi tambahan seperti backup/restore,
instalasi dan lain-lain yg tidak ada di recovery mode standar.
Kegunaanya apa?
Secara umum, fungsi yang paling banyak digunakan:
-Backup
Sesuai
dengan namanya nandroid backup untuk membackup sistem ponsel, internal
memori dan termasuk seluruh partisi dan menyimpannya ke dalam sdcard.
hasil backup berupa folder dengan nama sesuai tgl-bln-thn-jam saat
melakukan backup.
Contoh, saat ini kita memakai ROM “A” yang
memiliki 10 apps yang terinstal. Kemudian kita backup dengan CWM
recovery. Sewaktu kita restore hasilnya akan sama seperti saat kita
membackup ROM “A”, yang memiliki 10 apps. Ini sangat membantu apabila
kita suka gonta-ganti firmware yg berbeda dan ketika ingin kembali ke
ROM inginkan kita tinggal lakukan restore menggunakan CWM tanpa harus
flash ulang dan instal banyak aplikasi lagi. Dengan demikian kita bisa
memiliki banyak versi firmware keinginan.
-Restore
Seperti
namanya juga, restore adalah mengembalikan kondisi ponsel sesuai
kondisi saat kita backup. Jika kita punya banyak backupan dengan versi
ROM yg berbeda-beda dengan aplikasi yg berbeda-beda pula dan ingin
kembali ke ROM tertentu.
-Menghapus (wipe) data di sistem dan di cache (Dalvik) dan masih banyak lagi
Demikianlah sekilas mengenai root dan istilah-istilah di android, jika ada yang kurang silakan ditambah.
Semoga Artikel ini bermanfat bagi kalian semua yang membacanya :D
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Flashing, Firmware Dan Root Android dll"
Post a Comment